Foto: Kawasan Konsesi Pertambangan (KP) Emas di desa Wumbubangka kecamatan Rarowatu utara, Kabupaten Bombana |
Metrosultra.com | Lumpur yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya yang masuk ke irigasi petani hingga menimbun dan merusak lahan pertanian warga desa Aneka Marga, kecamatan Rarowatu utara, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi tenggara.
Sejumlah Petani mengeluh lahan persawahaan mereka rusak dan terancam gagal panen, akibat dampak dari buangan limbah penambang emas diwilayah itu. tidak main-main, luas area persawahan yang terkena dampak lumpur berzat kimia ini mencapai Puluhan Hektar.
Melihat kondisi mepukiman dan area persawahaan penduduk yang makin terancam oleh adanya aktifitas Pertambangan yang diduga ilegal, membuat Ketua Fraksi Kebangkitan dan Keadilan DPRD Kabupaten Bombana Nurkholis bersuara, Ia meminta Pemerintah daerah untuk segera bersikap menyelesaikan peristiwa yang dialami Petani.
"Persoalan ini, Saya sudah sampaikan ke Penjabat Bupati untuk segera ditindaklanjuti, dan alhamndulilah beliau sangat peka dengan ini. dan Rencananya hari senin, Tim Gabungan dari Pemerintah Kabupaten Bombana akan turun ke lapangan (lokasi pertambangan) untuk melakukan Investigasi," terang Nurkholis.
Bila ini tidak dituntaskan, Nurkholis berjanji akan menggiring persoalan tersebut hingga ke Pemerintah pusat. "Yah tentu, jika masih ada upaya untuk memburamkan maslah ini, Kami akan membawa masalah ini ke Kemenentrian Lingkungan Hidup," tandasnya.
Sebelumnya, Kris Budiono warga Aneka Marga merupakan salah satu dari banyaknya korban dari aktifitas tambang emas tersebut. lahan persawahaan miliknya rusak penuh dengan limbah tambang yang diduga mengandung zat berbahaya.
Air merupakan hal yang paling dibutuhkan petani untuk mengairi area persawahan. Namun bila kondisi air rusak bercampur zat kimia tentu bakal membuat lahan persawahan rusak dan ini sangat dikhawatirkan para petani.
"Limbah ini diduga berasal dari aktivitas pertambangan emas disini, dan ini sudah sering terjadi. hanya ini yang terparah. jika ditindak lanjuti oleh pemerintah para petani dikawan ini, bisa kita terancam tidak dapat bertani lagi," keluhnya.
Lahan tambang Emas di desa Wumbubangka |
Kata dia, rasa kesal dan marah tentu dirasakan Petani padi yang dikawasan pertambangan tersebut. Bahkan mereka ingin menuntut pihak Penambang. Hanya saja, dengan menjamurnya penambang bodong diwilayah itu, membuat mereka sulit untuk menyalahkan satu penambang saja. Mereka seolah pasrah menerima hasil kerja keras mereka selama rusak begitu saja.
"Kemarin suadah ada pertemuan antara kelompok tani dan pemerintah kecamatan membahas persoalan ini, hanya saja kesipulan daripada hasil pertemuan itu belum saya ketahui," ujarnya.