terkini

Aktivitas PT TMS di Pulau Kabaena Ancam Kesehatan Warga Desa ?

Metro Sultra
07 September 2022, September 07, 2022 WIB Last Updated 2022-09-07T10:58:32Z

Kondiai Air Bersih di bak mandi yang kini berubah warna menjadi kuning. Foto istimewa

Metrosultra.com | Aktivitas perusahaan pertambangan nikel milik PT Tonia Mitra Sejahtera (TMS) yang saat ini tengah Berakfitas mengeruk Ore Nikel wilayah kecamatan Kabaena  tengah dan timur, kabupaten Bombana, sontak menjadi sorotan publik. Ironinya perusahaan tersebut diduga sebagai pemicu tercemarnya air bersih (berubah warna) yang selama dikonsumsi masyarakat setempat.


Bukan hanya berubah warna, Air berisih tersebut juga bercampur dengan lumpur yang bau. Bila air tersebut terus dibiarkan digunakan ditakutkan malah menjadi ancaman bagi kesehatan Masyarakat setempat. Rabu, 07 September 2022.

Kabar menohok ini pun sontak membuat salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Amiadin akhirnya buka suara. 

Ironisnya, sepengetahuannya, mata air di wilayah tersebut sangat dikenal dengan kejernihannya. Justru aneh kata Amiadin jika air bersih yang digunakan Warga setempat disebut berubah warna. 

"Berdasarkan laporan yang saya terima dari pemerintah kecamatan Kabaena timur seperti itu, ada tiga desa yang terkena dampak negatif, diantaranya desa Toli-toli, Balo kemudian desa Bungi-bungi, dan persoalan ini sudah masuk di DPR dan menjadi catatan penting untuk ditindak lanjuti," tagas Amiadin.

Terpisah, Camat Kabaena timur, Sahlan menuturkan bahwa keberadaan air bersih yang berubah warna di daerahnya tersebut benar terjadi. 

Kekhawatiran Sahlan begitu nampak terhadap kondisi kesehatan warganya saat ini, khusunya yang bermukim di desa Toli-tol, Balo dan Bungi-bungi yang kini harus menerima dampak tersebut. Ia terlihat kebingungan untuk melarang masyarakat menggunakan air tersebut atau tidak. 

Pasalnya, sumber air bersih yang dikonsumsi ketiga desa merupakan satu-satunya  mata air yang berada di gunung Sabanano dekat kawasan pertambangan PT.TMS.

"Kami duga ini adalah limbah dari pada aktivitas pertambangan milik PT. TMS, perusahaan ini juga belum pernah melakukan sosialisasi Amdal terkait dampak yang bakal timbul ditengah penduduk dikemudian hari. Sehingga itu kami benar-benar sangat kecewa," ujar Sahlan.
Sahlan (Camat Kabaena timur) 


Menurutnya, pihaknya telah melayangkan surat ke pihak perusahaan PT. TMS untuk segera bertanggung jawab atas dampak aktivitas pertambangan yang timbul ditengah Masyarakat termasuk melakukan sosialisasi Amdal. 

"Surat yang dimaksud sudah saya sampaikan (kirim) ke pihak perusahaan lewat pesan WhatsApp, pada hari Senin (01/09/2022) lalu, namun hingga saat ini belum juga ada kabar balasannya," ungkap Sahlan. 

Demi keadilan dan kesehatan bagi masyarakat Kabaena timur, Sahlan terus bergerak hingga menyebrangi lautan membawa keluhan kepada lembaga legislatif Bombana. Harapannya tentu adanya titik terang atas permasalahan dampak lingkungan yang dipikul masyarakatnya saat ini.

"Hasil kordinasi ki dengan pihak  DPR, kalau tidak ada tanggapan Perusahaan, maka DPRD akan segera memanggil pihak perusahaan yang dimaksud lewat RDP (rapat dengar pendapat)," pungkasnya.(red)

Penulis/Editor: Zulkanain 
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Aktivitas PT TMS di Pulau Kabaena Ancam Kesehatan Warga Desa ?

Trending

+

Iklan