terkini

Investor Raup Untung Dibawah Derita Rakyat

Metro Sultra
08 May 2022, May 08, 2022 WIB Last Updated 2022-05-27T14:03:04Z

Gambar: Jalan Rusak di kecamatan Kabaena. Foto: MS

Metro Sultra | Bombana - Melimpahnya kekayaan alam seperti Nikel yang dimiliki Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana membuat puluhan Investor berbondong-bondong hadir mendulang atau meraup keuntungan dibawah derita warga setempat. 


infrastruktur jalan salah satunya, dari tahun ke tahun nyaris tak ada perubahan. Seperti jalan sepanjang kurang lebih enam kilometer yang menghubungkan kelurahan Teomokole-Rahadopi di kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, masih terpantau rusak (berlubang). Disisi lain, jalan ini juga dapat mengancam keselamatan pengendara atau pengguna jalan. 

Berbeda dengan jalan tambang, meskipun modelnya bukan aspal/beton tapi kemulusannya kalah dengan infrastruktur yang digunakan masyarakat. 
Jalan Tambang

Harapan masyarakat setempat akan adanya perhatian serius dari pemerintah, baik di Daerah maupun pemerintah Pusat untuk membenahi jalan mereka, seolah hanyalah sebatas harapan.

Warga hanya bisa elus dada dan pasrah serta membiasakan hidup sengsara dengan kondisi jalan rusak di Negeri penghasil Tambang itu, yang penuh dengan kubangan, juga beberapa ruas jalan nyaris putus akibat longsor.

Bagi pengedara roda empat, harus menahan emosi campur kesal karena kendaraannya berakhir rusak akibat tersangkut di kubangan bebatuan. Tak ada pilihan lain mereka harus dilintasi satu-satunya jalan untuk menggapai kampung halaman.

Begitu pula halnya dengan pengendara roda dua, sekalipun bisa menyelip di jedah bebatuan kerikil tajam, namun tentu saja penumpang tidak nyaman, apalagi yang sedang sakit atau hamil tua. Karena goncangan dan getaran akibat kondisi bahu jalan yang penuh dengan bebatuan kerikil lepas.

Salah satu pengguna jalan Muh. Amsar, mengaku prihatin dengan kondisi akses jalan yang tak kunjung ada penanganan serius dari pemerintah itu. 

"Semestinya pemerintah harus peka dan tanggap terhadap jalan rusak seperti ini. Kalaupun tidak bisa dianggarkan perbaikan secara menyeluruh, kan bisa ada penanganan darurat atau bertahap,"kritiknya prihatin.

Padahal, daerah yang jumlah wajib pilihnya mencapai 19 ribuan itu, juga adalah penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Kabupaten Bombana.

"Tapi, seolah daerah Kepulauan Kabaena yang terdiri enam kecamatan ini dianak tirikan," kesal aktivitis pentolan HMI Cabang Kendari, Sultra ini.

Terpisah, anggota Komisi II DPRD Provinsi, Asrin yang hendak turun menyerap aspirasi masyarakat di wilayah itu, tak menapik kerusakan jalan di kepulauan Kabaena.

Menurutnya, kerusakan jalan sudah menjadi buah bibir masyarakat setempat yang sepatutnya direspon.

"Tentu beberapa ruas jalan rusak di Kabaena ini akan menjadi usululan prioritas kami di Dewan saat pembahasan anggaran dengan Pemprov. Karena memang kondisinya sangat darurat dan memprihatinkan," ungkapnya penuh prihatin.

Menurutnya, sebagai dewan di Provinsi dirinya berjanji akan kordinasikan hal tersebut dengan DPRD Kabupaten Bombana agar jalan tersebut bisa diperjuangkan pada APBD Kabupaten, minimal di Perubahan Anggaran tahun 2022.

"Karena ini adalah jalan Kabupaten, maka tetap kita akan kordinasi dengan Pemkab Kabupaten melalui DPR-nya. Kalau kami di Provinsi juga bisa menyampaikan ke Dinas terkait untuk dialokasikan dana pemeliharaan dan perbaikan jalan yang sifatnya darurat," tambahnya. (az)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Investor Raup Untung Dibawah Derita Rakyat

Trending

+

Iklan