Suasana pencaharian korban Nelayan yang hilang misterius di perairan teluk Paria Bombana. Foto: Istimewa |
Korban dinyatakan hilang sejak hari Selasa 22 Juni lalu, setelah perahu yang ditumpanginya ditemukan tanpa awak oleh dua orang saudara sepupunya.
awalnya, Korban bersama dua orang saudara sepupunya inisial H dan TG pergi memancing bersama di lokasi yang sama. Bahkan hingga tengah hari sekitar pukul 14:00 mereka di laut ketiganya masih saling terpantau.
"Setengah jam kemudian, kedua sepupunya itu tidak lagi melihat Korban melainkan sisa perahu, mereka pun langsung menghampiri perahu sang korban untuk memastikan keberadaannya,"Terang Raisal Rasyd Kades Matirowalie.
Setelah menerima informasi dari pihak keluarga korban, Pemerintah desa Matirowalie langsung melaporkan sekaligus meminta bantuan kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kabupaten Bombana, Badan SAR Nasional, pihak Kepolisian dan pihak TNI untuk melakukan pencaharian.
Sayangnya, selama tujuh hari melakukan pencaharian terhadap korban sejak 22 Samapi 28 Juni, tim yang tergabung dalam pencaharian tidak menemukan jejak korban.
"Ops SAR terhadap satu orang nelayan (korban) yg terjatuh dari longboatnya di sekitar perairan teluk Paria dinyatakan di tutup. Seluruh unsur yg terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing2,"Terang Wahyudi, Kepala Basarnas Kota Kemdari belum lama ini (28/06).
Menurut Mahyudi, pencaharian kembali bisa saja dubaka kembali, apabila diketemukan adanya tanda tanda tentang jejak keberadaan korban. "Tentu didukung dengan cuaca yang cerah berawan,"Pungkasnya.(Z/R)