 |
| Gambar: H Tafdil Bupati Bombana dalam acara pelantikan garnita nasdem. |
Metrosultra.com | Bupati Bombana memilih bungkam ketika disinggung soal tambahan biaya pembangunan mega proyek rumah sakit dan Pasar Poleang. Sabtu, 9 Juli 2022.
Dalam jawaban pidato Bupati H. Tafdil mengabaikan satu pertanyaan penting dari Fraksi kebangkitan dan keadilan DPRD Bombana yang dituangkan dalam dokumen Pandangan Fraksi atas pidato pengantar Bupati Bombana terhadap Raperda tahun anggaran 2021 (28/6) lalu.
Sebelumnya, Fraksi Kebangkitan dan Keadilan dengan tegas meminta penjelasan Bupati, terkait kebijakan Pemkab Bombana mengenai Biaya pembangunan Pasar Bompinang dan Rumah sakit yang terancam tidak selesai.
Ironinya, dana pinjaman daerah sebesar 195 Milyar rupiah hanya terealisasi/disetujui 171 milyar rupiah oleh pihak Bank Jawa Tengah (Jateng). Artinya sisa 24 Milyar yang tidak disetujui ini, bakal berdampak buruk pada proses pembangunan pasar Bopinang juga Rumah sakit.
"Maka dari itu, Fraksi Kebangkitan dan Keadilan meminta kepada Pemerintah daerah untuk menjelaskan dihadapan Paripurna DPRD Bombana," Kata Nurkholis Ketua Fraksi Kebangkitan dan Keadilan DPRD Bombana dalam Rapat Paripurna.
Dalam pidatonya, Bupati Tafdil hanya menjelaskan soal dana Hiba, Relaksasi Pinjaman dan stok Kas Daerah. Berikut penjelasan Bupati;
"Sehubungan dengan adanya keterlambatan pembayaran atas tagihan pembayaran dari bendahara bahwa dalam 2 bulan terakhir tren penerimaan daerah tidak sebanding dengan pengajuan permintaan yang ada. Sehingga proses pencairan dana dilakukan lebih selektif.
Olehnya itu telah dilakukan upaya untuk meningkatkan realisasi pendapatan Daerah dan dilakukan pembayaran terhadap sejumlah tagihan atas permintaan gu pembayaran TPP dan pada perangkat daerah yang belum terbayarkan sampai bulan April. Pembayaran lokasi dana desa di dalamnya termasuk sintak perangkat desa dan kegiatan pihak ketiga dengan tetap menyesuaikan dengan realisasi pendapatan Daerah," doc Paripurna Pidato Penjelasan Bupati. (a)
