Peliput: David
Metrosultra.com- Perjuangan guru di pelosok Kabupaten Bombana tak hanya mendidik generasi penerus bangsa. Namun, perjuangan sampai disekolah harus melewati jalan yang begitu membahayakan.
Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri oleh Zulhidrayani, seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri 113 Rahadopi, Dusun Olondoro, Desa Rahadopi, Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tiap hendak pergi mengajar, ia menggunakan sepeda motornya untuk melewati medan yang berat itu. Dengan kondisi jalan yang rusak dan membahayakan, jalan yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Kabaena tersebut sangatlah licin dan terjal bahkan ada beberapa titik jalan yang amblas dengan meninggalkan lubang menganga hingga kedalaman dua meter.
Meskipun dengan kondisi yang membahayakan warga tak menyurutkan niatnya untuk tetap lakasanakan tugasnya sebagai guru demi mencerdaskan anak didiknya.
"Harus butuh keberanian untuk lewati jalan itu, jalan yang sempit, Ditambah lagi tebing yang rawan longsor, disebelahnya jurang yang sangat dalam membuat perjalanan terasa sangat menegangkan,"tuturnya kepada media ini, Kamis 16/12/21.
Kondisi jalan yang rusak tersebut sudah lama ia rasakan, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah.
Ia pun berharap pihak terkait bisa segera memperbaiki kondisi jalan tersebut. Pasalnya jalan itu merupakan salah satu jalan yang kerap dilalui oleh warga setiap harinya.
"Mudah-mudah ada solusi dari pemerintah itu jalan di Olondoro supaya bisa juga diperbaiki, apalagi ini musim hujan rawan,"pungkasnya.
Diketahui, Jarak antar dusun rarontole dengan dusun olondoro sepanjang kurang lebih 4 Km yang bisa ditempuh selama 25 menit. Namun, dengan kondisi jalan yang rusak, jarak tempuh hingga 50 menit.
Jalan tersebut bukanlah akses satu-satunya menuju dusun olondoro. Namun, warga kerap melewati jalan tersebut.